Kamis, 29 Januari 2009

khasiat dan cara penanaman buah nanas

  1. ( Ananas comosus )
  2. 1. SEJARAH SINGKAT
  3. Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah Ananas
  4. comosus. Memiliki nama daerah danas (Sunda) dan neneh (Sumatera). Dalam
  5. bahasa Inggris disebut pineapple dan orang-orang Spanyol menyebutnya pina.
  6. Nanas berasal dari Brasilia (Amerika Selatan) yang telah di domestikasi disana
  7. sebelum masa Colombus. Pada abad ke-16 orang Spanyol membawa nanas ini ke
  8. Filipina dan Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia pada abad ke-15, (1599).
  9. Di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan, dan meluas
  10. dikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah nusantara. Tanaman ini kini
  11. dipelihara di daerah tropik dan sub tropik.
  12. 2. JENIS TANAMAN
  13. Klasifikasi tanaman nanas adalah:
  14. Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
  15. Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
  16. Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)
  17. Ordo : Farinosae (Bromeliales)
  18. Famili : Bromiliaceae
  19. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
  20. Hal. 2/ 17
  21. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  22. Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
  23. Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  24. Genus : Ananas
  25. Species : Ananas comosus (L) Merr
  26. Kerabat dekat spesies nanas cukup banyak, terutama nanas liar yang biasa
  27. dijadikan tanaman hias, misalnya A. braceteatus (Lindl) Schultes, A. Fritzmuelleri, A.
  28. erectifolius L.B. Smith, dan A. ananassoides (Bak) L.B. Smith.
  29. Berdasarkan habitus tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis
  30. golongan nanas, yaitu : Cayene (daun halus, tidak berduri, buah besar), Queen
  31. (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun
  32. panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) dan
  33. Abacaxi (daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida). Varietas
  34. cultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayene dan
  35. Queen. Golongan Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte Rico,
  36. Mexico dan Malaysia. Golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia. Dewasa ini
  37. ragam varietas/cultivar nanas yang dikategorikan unggul adalah nanas Bogor,
  38. Subang dan Palembang.
  39. 3. MANFAAT TANAMAN
  40. Bagian utama yang bernilai ekonomi penting dari tanaman nanas adalah buahnya.
  41. Buah nanas selain dikonsumsi segar juga diolah menjadi berbagai macam makanan
  42. dan minuman, seperti selai, buah dalam sirop dan lain-lain. Rasa buah nanas manis
  43. sampai agak masam segar, sehingga disukai masyarakat luas. Disamping itu, buah
  44. nanas mengandung gizi cukup tinggi dan lengkap. Buah nanas mengandung enzim
  45. bromelain, (enzim protease yang dapat menghidrolisa protein, protease atau
  46. peptide), sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging. Enzim ini sering pula
  47. dimanfaatkan sebagai alat kontrasepsi Keluarga Berencana.
  48. Buah nanas bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebagai obat penyembuh penyakit
  49. sembelit, gangguan saluran kencing, mual-mual, flu, wasir dan kurang darah.
  50. Penyakit kulit (gatal-gatal, eksim dan kudis) dapat diobati dengan diolesi sari buah
  51. nanas. Kulit buah nanas dapat diolah menjadi sirop atau diekstrasi cairannya untuk
  52. pakan ternak.
  53. 4. SENTRA PENANAMAN
  54. Penanaman nanas di dunia berpusat di negara-negara Brazil, Hawaii, Afrika Selatan,
  55. Kenya, Pantai Gading, Mexico dan Puerte Rico. Di Asia tanaman nanas ditanam di
  56. negara-negara Thailand, Filipina, Malaysia dan Indonesia terdapat di daerah
  57. Sumatera utara, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Pada masa
  58. mendatang amat memungkinkan propinsi lain memprioritaskan pengembangan
  59. nanas dalam skala yang lebih luas dari tahun-tahun sebelumnya.
  60. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
  61. Hal. 3/ 17
  62. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  63. Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
  64. Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  65. Luas panen nanas di Indonesia + 165.690 hektar atau 25,24% dari sasaran panen
  66. buah-buahan nasional (657.000 hektar). Beberapa tahun terakhir luas areal tanaman
  67. nanas menempati urutan pertama dari 13 jenis buah-buahan komersial yang
  68. dibudidayakan di Indonesia.
  69. 5. SYARAT TUMBUH
  70. 5.1. Iklim
  71. 1) Tanaman nanas dapat tumbuh pada keadaan iklim basah maupun kering, baik
  72. tipe iklim A, B, C maupun D, E, F. Tipe iklim A terdapat di daerah yang amat
  73. basah, B (daerah basah), C (daerah agak basah), D (daerah sedang), E (daerah
  74. agak kering) dan F (daerah kering).
  75. 2) Pada umumnya tanaman nanas ini toleran terhadap kekeringan serta memiliki
  76. kisaran curah hujan yang luas sekitar 1000-1500 mm/tahun. Akan tetapi tanaman
  77. nanas tidak toleran terhadap hujan salju karena rendahnya suhu.
  78. 3) Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik dengan cahaya matahari rata-rata 33-
  79. 71% dari kelangsungan maksimumnya, dengan angka tahunan rata-rata 2000
  80. jam.
  81. 4) Suhu yang sesuai untuk budidaya tanaman nanas adalah 23-32 derajat C, tetapi
  82. juga dapat hidup di lahan bersuhu rendah sampai 10 derajat C.
  83. 5.2. Media Tanam
  84. 1) Pada umumnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok
  85. untuk tanaman nanas. Meskipun demikian, lebih cocok pada jenis tanah yang
  86. mengandung pasir, subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik serta
  87. kandungan kapur rendah.
  88. 2) Derajat keasaman yang cocok adalah dengan pH 4,5-6,5. Tanah yang banyak
  89. mengandung kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan
  90. klorosis. Sedangkan tanah yang asam (pH 4,5 atau lebih rendah) mengakibatkan
  91. penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium, Magnesium, dan Molibdinum
  92. dengan cepat.
  93. 3) Air sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman nanas untuk penyerapan
  94. unsur-unsur hara yang dapat larut di dalamnya. Akan tetapi kandungan air dalam
  95. tanah jangan terlalu banyak, tidak becek (menggenang). Hal yang harus
  96. diperhatian adalah aerasi dan drainasenya harus baik, sebab tanaman yang
  97. terendam akan sangat mudah terserang busuk akat.
  98. 4) Kelerengan tanah tidak banyak berpengaruh dalam penanaman nanas, namun
  99. nanas sangat suka jika ditanam di tempat yang agak miring, sehingga begitu ada
  100. air yang melimpah, begitu cepat pula tanah tersebut menjadi kering.
  101. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
  102. Hal. 4/ 17
  103. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  104. Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
  105. Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  106. 5.3. Ketinggian Tempat
  107. Nanas cocok ditanam di ketinggian 800-1200 m dpl. Pertumbuhan optimum tanaman
  108. nanas antara 100-700 m dpl.
  109. 6. PEDOMAN BUDIDAYA
  110. 6.1. Pembibitan
  111. Keberhasilan penanaman nanas sangat ditentukan oleh kualitas bibit. Nanas dapat
  112. dikembangbiakan dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif digunakan
  113. adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah dan stek batang. Cara
  114. generatif dengan biji yang ditumbuhkan dengan persemaian, (jarang digunakan).
  115. Kualitas bibit yang baik harus berasal dari tanaman yang pertumbuhannya normal,
  116. sehat serta bebas dari hama dan penyakit.
  117. 1) Persyaratan Benih
  118. Bibit yang baik harus mempunyai daun-daun yang nampak tebal-tebal penuh
  119. berisi, bebas hama dan penyakit, mudah diperoleh dalam jumlah banyak,
  120. pertumbuhan relatif seragam serta mudah dalam pengangkutan terutama untuk
  121. bibit stek batang. Tunas batang dan stek batang.
  122. 2) Penyiapan Benih
  123. Benih nanas dari biji (generatif) jarang digunakan karena membutuhkan teknik
  124. khusus dan beberapa jenis nanas tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri dan
  125. tidak menghasilkan biji. Cara perbanyakan secara vegetatif (tunas akar)
  126. mempunyai ciri khusus: tunas yang tumbuh dari bagian batang yang terletak di
  127. dalam tanah, jumlah tunas akar per rumpun relatif sedikit, bentuk daun lebih
  128. langsing, masa remaja tunas akar relatif pendek. Cara vegetatif lain (tunas
  129. batang) mempunyai ciri-ciri tunas yang tumbuh dari batang dan jumlah tunas per
  130. rumpun relatif sedikit. Tunas batang mempunyai ciri-ciri tunas yang tumbuh pada
  131. tangkai buah di bawah tangkai buah dan di atas tunas batang, jumlah tunas buah
  132. per tanaman relatif banyak hingga mencapai 10 tunas dan ukuran tunas yang
  133. bervariasi tergantung dari pertumbuhan tanaman. Untuk cara vegetatif dengan
  134. mahkota buah ciri-cirinya adalah tunas yang ditumbuhkan dari mata tunas yang
  135. non-aktif pada batang, kemudian disemaikan dalam media steril dengan perlakuan
  136. khusus serta jumlah bibit yang dihasilkan banyak, seragam, dan mudah dalam
  137. pengangkutan.
  138. Penyiapan benih (bibit) untuk tanaman nanas dibedakan menjadi bibit tunas
  139. batang dan bibit nanas dari stek. Penyiapan bibit tunas batang: memilih tunas
  140. batang pada pohon induk yang sedang berbuah/setelah panen. Tunas batang
  141. yang baik adalah panjang 30-35 cm. Daun-daun dekat pangkal pohon dipotong
  142. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
  143. Hal. 5/ 17
  144. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  145. Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
  146. Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  147. untuk mengurangi penguapan dan mempermudah pengangkutan, setelah itu
  148. biarkan selama beberapa hari di tempat teduh dan bibit siap angkut ke tempat
  149. penanaman langsung segera ditanam.
  150. Untuk penyiapan bibit nanas dari stek, langkah pertama yang dilakuakan adalah
  151. memotong batang nanas yang sudah dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm,
  152. kemudian potongan dibelah menjadi 4 bagian yang mengandung mata tunas.
  153. Media semai berupa pasir bersih dalam bak tanam. Bibit yang dihasilkan dengan
  154. tinggi 25-35 cm atau berumur 3-5 bulan dicabut, ditanam di kebun. Bila bibit akan
  155. diangkut dalam jarak jauh, akar-akarnya dibungkus dengan humus lembab.
  156. Benih yang disiapkan harus disesuaikan dengan luas areal penanaman.
  157. Kepadatan tanaman yang ideal berkisar antara 44.000-77.000 bibit tanaman per
  158. Ha, tergantung jarak tanam, jenis nanas, kesuburan tanah, sistem tanam dan jenis
  159. bibit. Penanaman dengan sistem persegi (jarak tanam 150 x 150 cm)
  160. membutuhkan sekitar 3556 bibit bila lahan yang mangkus ditanami 80%. Atau
  161. 12.698 - 15.875 bibit pada sistem tanam kereta api dengan jarak tanam 60 x 60
  162. cm dan jarak antar barisan sebelah kanan/kiri dari kereta api adalah 150 cm.
  163. 3) Teknik Penyemaian
  164. Persemaian untuk nanas memerlukan perlakuan khusus. Langkah dalam
  165. menyiapkan media semai dalam bak persemaian berupa tepung (misalnya
  166. Rootone) pada permukaan belahan batang untuk mempercepat pertumbuhan
  167. akar. Belahan batang pada bak persemaian disemaikan sedalam 1,5 - 2,5 cm dan
  168. jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab dan
  169. sirkulasi udara baik, dengan menutup bak persemaian dengan lembar plastik
  170. tembus cahaya (bening).
  171. Stek batang nanas dibiarkan bertunas dan berakar. Tempat persemaian baru
  172. yang medianya disuburkan dengan pupuk kandang disiapkan. Campuran media
  173. berupa tanah halus, pasir dan pupuk kandang halus (1:1:1) atau pasir dengan
  174. pupuk kandang halus (1:1). Langkah terakhir adalah memindahtanamkan bibit
  175. nanas dari persemaian perkecambahan ke persemaian pembesaran bibit.
  176. 4) Pemeliharan Pembibitan
  177. Pemeliharaan pembibitan/persemaian penyiraman dilakukan secara berkala
  178. dijaga agar kondisi media tanam selalu lembab dan tidak kering supaya bibit tidak
  179. mati. Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dengan
  180. perbandingan kadar yang sudah ditentukan. Penjarangan dan pemberian
  181. pestisida dapat dilakukan jika diperlukan.
  182. 5) Pemindahan Bibit
  183. Pemindahan bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm atau
  184. berumur 3-5 bulan.
  185. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
  186. Hal. 6/ 17
  187. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  188. Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
  189. Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  190. 6.2. Pengolahan Media Tanam
  191. 1) Persiapan
  192. Penanaman nanas dapat dilakukan pada lahan tegalan atau ladang. Waktu
  193. persiapan dan pembukaan lahan yang paling baik adalah disaat waktu musim
  194. kemarau, dengan membuang pepohonan yang tidak diperlukan. Pengolahan
  195. tanah dapat dilakukan pada awal musim hujan. Derajat keasaman tanah perlu
  196. diperhatikan karena tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik pada pH sekitar
  197. 5,5. Jumlah bibit yang diperlukan untuk suatu lahan tergantung dari jenis nanas,
  198. tingkat kesuburan tanah dan ekologi pertumbuhannya.
  199. 2) Pembukaan Lahan
  200. Untuk membuka suatu lahan, perlu dilakukan: membuang dan membersihkan
  201. pohon-pohon atau batu-batuan dari sekitar lahan kebun ke tempat penampungan
  202. limbah pertanian. Mengolah tanah dengan dicangkul/dibajak dengan traktor
  203. sedalam 30-40 cm hingga gembur, karena, bisa berakibat fatal pada produksi
  204. tanaman. Biarkan tanah menjadi kering minimal selama 15 hari agar tanah benarbenar
  205. matang dan siap ditanami.
  206. 3) Pembentukan Bedengan
  207. Pembentukan bedengan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah
  208. untuk kedua kalinya yang sesuai dengan sistem tanam yang dipakai. Sistem
  209. petakan cukup dengan cara meratakan tanah, kemudian di sekililingnya dibuat
  210. saluran pemasukan dan pembuangan air. Sistem bedengan dilakukan dengan
  211. cara membuat bedengan-bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar bedengan 90-
  212. 150 cm atau variasi lain sesuai dengan sistem tanam. Tinggi petakan atau
  213. bedengan adalah antara 30-40 cm.
  214. 4) Pengapuran
  215. Derajat kemasaman tanah yang sesuai untuk tanaman nanas adalah 4,5-6,5.
  216. Pengapuran tanah dilakukan dengan Calcit atau Dolomit atau Zeagro atau bahan
  217. kapur lainnya dengan cara ditaburkan merata dan dicampurkan dengan lapisan
  218. tanah atas terutama tanah-tanah yang bereaksi asam (pH dibawah 4,5). Dosis
  219. kapur disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya berkisar antara 2-4 ton/ha.
  220. Bila tidak turun hujan, setelah pengapuran segera dilakukan pengairan tanah agar
  221. kapur cepat melarut.
  222. 5) Pemupukan
  223. Dalam penanaman nanas dilakukan pemberian pupuk kandang dengan dosis 20
  224. ton per hektar. Cara pemberian: dicampurkan merata dengan lapisan tanah atas
  225. atau dimasukkan per lubang tanam. Juga digunakan pupuk anorganik NPK dan
  226. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
  227. Hal. 7/ 17
  228. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  229. Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
  230. Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  231. urea. Nitrogen (N) sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, fosfor
  232. diperlukan selama beberapa bulan pada awal pertumbuhan sedangkan Kalium
  233. diperlukan untuk perkembangan buah, khususnya nanas. Pupuk urea
  234. penggunaannya dikombinasikan dengan perangsang pembungaan.
  235. 6.3. Teknik Penanaman
  236. 1) Penentuan Pola Tanam
  237. Pola tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis tanaman
  238. dengan waktu tertentu, dalam kurun waktu setahun. Dalam teknik penanaman
  239. nanas ada beberapa sistem tanam, yaitu: sistem baris tunggal atau persegi
  240. dengan jarak tanam 150 x 150 cm baik dalam maupun antar barisan; 90 x 30 cm
  241. jarak dalam barisan 30 cm, dan jarak antar barisan adalah 90 cm. Sistem baris
  242. rangkap dua dengan jarak tanam 60 x 60 cm, dan jarak antar barisan sebelah kiri
  243. dan kanan dari 2 barisan adalah 150 cm dan jarak tanam 45 x 30 cm, dan jarak
  244. antar barisan tanaman sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan tanaman adalah 90
  245. cm. Sistem baris rangkap tiga dengan jarak tanam 30 x 30 cm membentuk
  246. segitiga sama sisi dengan jarak antar barisan sebelah kiri/ kanan dari 3 barisan
  247. tanaman: 90 cm dan jarak tanam 40 x 30 cm dengan jarak antar barisan sebelah
  248. kiri/kanan dari 3 barisan adalah 90 cm serta sisitem baris rangkap empat dengan
  249. jarak 30 x 30 cm dan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 4 barisan
  250. tanaman 90 cm.
  251. 2) Pembuatan Lubang Tanam
  252. Pembuatan lubang tanam pada jarak tanam yang dipilih sesuai dengan sistem
  253. tanam. Ukuran lubang tanam: 30 x 30 x 30 cm. Untuk membuat lubang tanam
  254. digunakan pacul, tugal atau alat lain.
  255. 3) Cara Penanaman
  256. Penanaman yang baik dilakukan pada awal musim hujan. Langkah-langkah yang
  257. dilakukan: (1) membuat lubang tanam sesuai dengan jarak dan sistem tanam
  258. yang dipilih; (2) mengambil bibit nanas sehat dan baik dan menanam bibit pada
  259. lubang tanam yang tersedia masing-masing satu bibit per lubang tanam; (3) tanah
  260. ditekan/dipadatkan di sekitar pangkal batang bibit nanas agar tidak mudah roboh
  261. dan akar tanaman dapat kontak langsung dengan air tanah; (4) dilakukan
  262. penyiraman hingga tanah lembab dan basah; (5) penanaman bibit nanas jangan
  263. terlalu dalam, 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah agar bibit mudah
  264. busuk.
  265. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
  266. Hal. 8/ 17
  267. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  268. Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
  269. Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  270. 6.4. Pemeliharaan Tanaman
  271. 1) Penjarangan dan Penyulaman
  272. Penjarangan nanas tidak dilakukan karena tanaman nanas spesifik dan tidak
  273. berbentuk pohon. Kegiatan penyulaman nanas diperlukan, sebab ceding-ceding
  274. bibit nanas tidak tumbuh karena kesalahan teknis penanaman atau faktor bibit.
  275. 2) Penyiangan
  276. Penyiangan diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari rumput liar dan
  277. gulma pesaing tanaman nanas dalam hal kebutuhan air, unsur hara dan sinar
  278. matahari. Rumput liar sering menjadi sarang dari dan penyakit. Waktu
  279. penyiangan tergantung dari pertumbuhan rumput liar di kebun, namun untuk
  280. menghemat biaya penyiangan dilakukan bersamaan dengan kegiatan
  281. pemupukan.
  282. Cara penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput dengan
  283. tangan/kored/cangkul. Tanah di sekitar bedengan digemburkan dan ditimbunkan
  284. pada pangkal batang nanas sehingga membentuk guludan.
  285. 3) Pembubunan
  286. Pembubunan diperlukan dalam penanaman nanas, dilakukan pada tepi bedengan
  287. yang seringkali longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah
  288. dari selokan atau parit di sekeliling bedengan, agar bedengan menjadi lebih tinggi
  289. dan parit menjadi lebih dalam, sehingga drainase menjadi normal kembali.
  290. Pembubunan berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di
  291. permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman nanas berdiri kuat.
  292. 4) Pemupukan
  293. Pemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan dengan pupuk buatan.
  294. Pemupukan susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali sampai tanaman
  295. berbunga dan berbuah. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah:
  296. a) Pupuk NPK tablet (Pamafert)
  297. 1. Komposisi kandungan N-P2O5-K2O-MgO-CaO adalah 17-8-12-0-2+mikro
  298. 2. Bentuk pupuk berupa tablet, berat 4 gram setiap tablet
  299. 3. Dosisi anjuran satu tablet tiap tanaman
  300. b) Pupuk tunggal berupa campuran ZA, TSP, atau SP-36 dan KCl
  301. 1. Dosis anjuran 1: ZA 100 kg + TSP atau SP-36 60 kg + KCl 50 kg per hektar.
  302. Pupuk susulan diulang setiap 4 bulan sekali dengan dosis yang sama.
  303. 2. Dosis anjuran 2: mulai umur 3 bulan setelah tanam dipupuk dengan ZA 125
  304. kg atau urea 62,5 kg + TSP atau SP-36 75 kg/ha. Pada umur 6 bulan
  305. dipupuk kandang 10 ton/ha.
  306. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
  307. Hal. 9/ 17
  308. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  309. Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
  310. Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  311. Cara pemberian pupuk dibenamkan/dimasukkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm
  312. diantara barisan tanaman nanas, kemudian tutup dengan tanah. Cara lain:
  313. disemprotkan pada daun terutama pupuk Nitrogen dengan dosis 40 gram Urea
  314. per liter atau ± 900 liter larutan urea per hektar.
  315. 5) Pengairan dan Penyiraman
  316. Sekalipun tanaman nanas tahan terhadap iklim kering, namun untuk pertumbuhan
  317. tanaman yang optimal diperlukan air yan cukup. Pengairan /penyiraman dilakukan
  318. 1-2 kali dalam seminggu atau tergantung keadaan cuaca. Tanaman nanas
  319. dewasa masih perlu pengairan untuk merangsang pembungaan dan pembuahan
  320. secara optimal. Pengairan dilakukan 2 minggu sekali. Tanah yang terlalu kering
  321. dapat menyebabkan pertumbuhan nanas kerdil dan buahnya kecil-kecil. Waktu
  322. pengairan yang paling baik adalah sore dan pagi hari dengan menggunakan
  323. mesin penyemprot atau embrat.
  324. 7. HAMA DAN PENYAKIT
  325. 7.1. Hama
  326. 1) Penggerak buah (Thecla basilides Geyer)
  327. Ciri: kupu-kupu berwarna coklat dan kupu-kupu betina meletakkan telurnya pada
  328. permukaan buah, kemudian menetas menjadi larva; bentuk larva pada bagian
  329. tubuh atas cembung, bagian bawah datar dan tubuh tertutup bulu-bulu halus
  330. pendek. Gejala: menyerang buah dengan cara menggerek/melubangi daging
  331. buah; buah nanas yang diserang hama ini berlubang dan mengeluarkan getah,
  332. kemudian membusuk karena diikuti serangan cendawan atau bakteri.
  333. Pengendalian: (1) non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun serta
  334. membuang bagian tanaman yang terserang hama; (2) kimiawi dengan
  335. menyemprot insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Basudin 60 EC atau
  336. Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
  337. 2) Kumbang (Carpophilus hemipterus L.)
  338. Ciri: berupa kumbang kecil, berwarma coklat/hitam; larva berwarna putih
  339. kekuningan, berambut tipis, bentuk langsing berkaki 6. Gejala: menyerang
  340. tanaman nanas yang gluka sehingga bergetah dan busuk oleh mikroorganisme
  341. lain (cendawan dan bakteri). Pengendalian: dilakukan dengan menjaga
  342. kebersihan kebun dan pemberian insektisida.
  343. 3) Lalat buah (Atherigona sp.)
  344. Ciri: Lalat berukuran kecil, meletakkan telur pada bekas luka bagian buah,
  345. kemudian menjadi larva berwarna putih. Gejala: merusak/ memakan daging buah
  346. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
  347. Hal. 10/ 17
  348. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  349. Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
  350. Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
  351. hingga menyebabkan busuk lunak. Pengendalian: (1) non kimiawi dengan
  352. menjaga kebersihan kebun, membuang buah yang terserang lalat buah; (2)
  353. kimiawi dengan cara disemprot insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti
  354. Thiodan 35 EC atau Basudin EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
  355. 4) Thrips (Holopothrips ananasi Da Costa Lima)
  356. Ciri: Tubuh thrips berukuran sangat kecil panjang sekitar 1,5 mm, berwarna
  357. coklat, dan bermata besar. Gejala: menyerang tanaman dengan cara menghisap
  358. cairan sel daun sehingga menimbulkan bintik-bintik berwarna perak; pada tingkat
  359. serangan yang berat menyebabkan pertumbuhan tanaman muda terhambat.
  360. Pengendalian: (1) secara non kimiawi dapat dilakukan dengan menjaga
  361. kebersihan kebun dan mengurangi ragam tanaman inang; (2) secara kimiawi
  362. dilakukan dengan penyemprotan insektisida: Mitac 200 EC atau Dicarol 25 SP
  363. pada konsentrasi yang dianjurkan.
  364. 5) Sisik (Diaspis bromeliae Kerne)
  365. Ciri: Serangga berukuran kecil diameter ± 2,5 mm, bulat dan datar, berwarna
  366. putih kekuningan/keabu-abuan, bergerombol menutupi buah dan daun, sehingga
  367. menyebabkan ukuran buah kecil dan pertumbuhan tanaman terhambat.
  368. Pengendalian: dapat disemprot dengan insektisida Decis 2,5 EC atau Curacron
  369. 500 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
READ MORE - khasiat dan cara penanaman buah nanas