- ( Ananas comosus )
- 1. SEJARAH SINGKAT
- Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah Ananas
- comosus. Memiliki nama daerah danas (Sunda) dan neneh (Sumatera). Dalam
- bahasa Inggris disebut pineapple dan orang-orang Spanyol menyebutnya pina.
- Nanas berasal dari Brasilia (Amerika Selatan) yang telah di domestikasi disana
- sebelum masa Colombus. Pada abad ke-16 orang Spanyol membawa nanas ini ke
- Filipina dan Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia pada abad ke-15, (1599).
- Di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan, dan meluas
- dikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah nusantara. Tanaman ini kini
- dipelihara di daerah tropik dan sub tropik.
- 2. JENIS TANAMAN
- Klasifikasi tanaman nanas adalah:
- Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
- Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
- Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)
- Ordo : Farinosae (Bromeliales)
- Famili : Bromiliaceae
- TTG BUDIDAYA PERTANIAN
- Hal. 2/ 17
- Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
- Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
- Genus : Ananas
- Species : Ananas comosus (L) Merr
- Kerabat dekat spesies nanas cukup banyak, terutama nanas liar yang biasa
- dijadikan tanaman hias, misalnya A. braceteatus (Lindl) Schultes, A. Fritzmuelleri, A.
- erectifolius L.B. Smith, dan A. ananassoides (Bak) L.B. Smith.
- Berdasarkan habitus tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis
- golongan nanas, yaitu : Cayene (daun halus, tidak berduri, buah besar), Queen
- (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun
- panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) dan
- Abacaxi (daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida). Varietas
- cultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayene dan
- Queen. Golongan Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte Rico,
- Mexico dan Malaysia. Golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia. Dewasa ini
- ragam varietas/cultivar nanas yang dikategorikan unggul adalah nanas Bogor,
- Subang dan Palembang.
- 3. MANFAAT TANAMAN
- Bagian utama yang bernilai ekonomi penting dari tanaman nanas adalah buahnya.
- Buah nanas selain dikonsumsi segar juga diolah menjadi berbagai macam makanan
- dan minuman, seperti selai, buah dalam sirop dan lain-lain. Rasa buah nanas manis
- sampai agak masam segar, sehingga disukai masyarakat luas. Disamping itu, buah
- nanas mengandung gizi cukup tinggi dan lengkap. Buah nanas mengandung enzim
- bromelain, (enzim protease yang dapat menghidrolisa protein, protease atau
- peptide), sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging. Enzim ini sering pula
- dimanfaatkan sebagai alat kontrasepsi Keluarga Berencana.
- Buah nanas bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebagai obat penyembuh penyakit
- sembelit, gangguan saluran kencing, mual-mual, flu, wasir dan kurang darah.
- Penyakit kulit (gatal-gatal, eksim dan kudis) dapat diobati dengan diolesi sari buah
- nanas. Kulit buah nanas dapat diolah menjadi sirop atau diekstrasi cairannya untuk
- pakan ternak.
- 4. SENTRA PENANAMAN
- Penanaman nanas di dunia berpusat di negara-negara Brazil, Hawaii, Afrika Selatan,
- Kenya, Pantai Gading, Mexico dan Puerte Rico. Di Asia tanaman nanas ditanam di
- negara-negara Thailand, Filipina, Malaysia dan Indonesia terdapat di daerah
- Sumatera utara, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Pada masa
- mendatang amat memungkinkan propinsi lain memprioritaskan pengembangan
- nanas dalam skala yang lebih luas dari tahun-tahun sebelumnya.
- TTG BUDIDAYA PERTANIAN
- Hal. 3/ 17
- Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
- Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
- Luas panen nanas di Indonesia + 165.690 hektar atau 25,24% dari sasaran panen
- buah-buahan nasional (657.000 hektar). Beberapa tahun terakhir luas areal tanaman
- nanas menempati urutan pertama dari 13 jenis buah-buahan komersial yang
- dibudidayakan di Indonesia.
- 5. SYARAT TUMBUH
- 5.1. Iklim
- 1) Tanaman nanas dapat tumbuh pada keadaan iklim basah maupun kering, baik
- tipe iklim A, B, C maupun D, E, F. Tipe iklim A terdapat di daerah yang amat
- basah, B (daerah basah), C (daerah agak basah), D (daerah sedang), E (daerah
- agak kering) dan F (daerah kering).
- 2) Pada umumnya tanaman nanas ini toleran terhadap kekeringan serta memiliki
- kisaran curah hujan yang luas sekitar 1000-1500 mm/tahun. Akan tetapi tanaman
- nanas tidak toleran terhadap hujan salju karena rendahnya suhu.
- 3) Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik dengan cahaya matahari rata-rata 33-
- 71% dari kelangsungan maksimumnya, dengan angka tahunan rata-rata 2000
- jam.
- 4) Suhu yang sesuai untuk budidaya tanaman nanas adalah 23-32 derajat C, tetapi
- juga dapat hidup di lahan bersuhu rendah sampai 10 derajat C.
- 5.2. Media Tanam
- 1) Pada umumnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok
- untuk tanaman nanas. Meskipun demikian, lebih cocok pada jenis tanah yang
- mengandung pasir, subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik serta
- kandungan kapur rendah.
- 2) Derajat keasaman yang cocok adalah dengan pH 4,5-6,5. Tanah yang banyak
- mengandung kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan
- klorosis. Sedangkan tanah yang asam (pH 4,5 atau lebih rendah) mengakibatkan
- penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium, Magnesium, dan Molibdinum
- dengan cepat.
- 3) Air sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman nanas untuk penyerapan
- unsur-unsur hara yang dapat larut di dalamnya. Akan tetapi kandungan air dalam
- tanah jangan terlalu banyak, tidak becek (menggenang). Hal yang harus
- diperhatian adalah aerasi dan drainasenya harus baik, sebab tanaman yang
- terendam akan sangat mudah terserang busuk akat.
- 4) Kelerengan tanah tidak banyak berpengaruh dalam penanaman nanas, namun
- nanas sangat suka jika ditanam di tempat yang agak miring, sehingga begitu ada
- air yang melimpah, begitu cepat pula tanah tersebut menjadi kering.
- TTG BUDIDAYA PERTANIAN
- Hal. 4/ 17
- Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
- Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
- 5.3. Ketinggian Tempat
- Nanas cocok ditanam di ketinggian 800-1200 m dpl. Pertumbuhan optimum tanaman
- nanas antara 100-700 m dpl.
- 6. PEDOMAN BUDIDAYA
- 6.1. Pembibitan
- Keberhasilan penanaman nanas sangat ditentukan oleh kualitas bibit. Nanas dapat
- dikembangbiakan dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif digunakan
- adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah dan stek batang. Cara
- generatif dengan biji yang ditumbuhkan dengan persemaian, (jarang digunakan).
- Kualitas bibit yang baik harus berasal dari tanaman yang pertumbuhannya normal,
- sehat serta bebas dari hama dan penyakit.
- 1) Persyaratan Benih
- Bibit yang baik harus mempunyai daun-daun yang nampak tebal-tebal penuh
- berisi, bebas hama dan penyakit, mudah diperoleh dalam jumlah banyak,
- pertumbuhan relatif seragam serta mudah dalam pengangkutan terutama untuk
- bibit stek batang. Tunas batang dan stek batang.
- 2) Penyiapan Benih
- Benih nanas dari biji (generatif) jarang digunakan karena membutuhkan teknik
- khusus dan beberapa jenis nanas tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri dan
- tidak menghasilkan biji. Cara perbanyakan secara vegetatif (tunas akar)
- mempunyai ciri khusus: tunas yang tumbuh dari bagian batang yang terletak di
- dalam tanah, jumlah tunas akar per rumpun relatif sedikit, bentuk daun lebih
- langsing, masa remaja tunas akar relatif pendek. Cara vegetatif lain (tunas
- batang) mempunyai ciri-ciri tunas yang tumbuh dari batang dan jumlah tunas per
- rumpun relatif sedikit. Tunas batang mempunyai ciri-ciri tunas yang tumbuh pada
- tangkai buah di bawah tangkai buah dan di atas tunas batang, jumlah tunas buah
- per tanaman relatif banyak hingga mencapai 10 tunas dan ukuran tunas yang
- bervariasi tergantung dari pertumbuhan tanaman. Untuk cara vegetatif dengan
- mahkota buah ciri-cirinya adalah tunas yang ditumbuhkan dari mata tunas yang
- non-aktif pada batang, kemudian disemaikan dalam media steril dengan perlakuan
- khusus serta jumlah bibit yang dihasilkan banyak, seragam, dan mudah dalam
- pengangkutan.
- Penyiapan benih (bibit) untuk tanaman nanas dibedakan menjadi bibit tunas
- batang dan bibit nanas dari stek. Penyiapan bibit tunas batang: memilih tunas
- batang pada pohon induk yang sedang berbuah/setelah panen. Tunas batang
- yang baik adalah panjang 30-35 cm. Daun-daun dekat pangkal pohon dipotong
- TTG BUDIDAYA PERTANIAN
- Hal. 5/ 17
- Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
- Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
- untuk mengurangi penguapan dan mempermudah pengangkutan, setelah itu
- biarkan selama beberapa hari di tempat teduh dan bibit siap angkut ke tempat
- penanaman langsung segera ditanam.
- Untuk penyiapan bibit nanas dari stek, langkah pertama yang dilakuakan adalah
- memotong batang nanas yang sudah dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm,
- kemudian potongan dibelah menjadi 4 bagian yang mengandung mata tunas.
- Media semai berupa pasir bersih dalam bak tanam. Bibit yang dihasilkan dengan
- tinggi 25-35 cm atau berumur 3-5 bulan dicabut, ditanam di kebun. Bila bibit akan
- diangkut dalam jarak jauh, akar-akarnya dibungkus dengan humus lembab.
- Benih yang disiapkan harus disesuaikan dengan luas areal penanaman.
- Kepadatan tanaman yang ideal berkisar antara 44.000-77.000 bibit tanaman per
- Ha, tergantung jarak tanam, jenis nanas, kesuburan tanah, sistem tanam dan jenis
- bibit. Penanaman dengan sistem persegi (jarak tanam 150 x 150 cm)
- membutuhkan sekitar 3556 bibit bila lahan yang mangkus ditanami 80%. Atau
- 12.698 - 15.875 bibit pada sistem tanam kereta api dengan jarak tanam 60 x 60
- cm dan jarak antar barisan sebelah kanan/kiri dari kereta api adalah 150 cm.
- 3) Teknik Penyemaian
- Persemaian untuk nanas memerlukan perlakuan khusus. Langkah dalam
- menyiapkan media semai dalam bak persemaian berupa tepung (misalnya
- Rootone) pada permukaan belahan batang untuk mempercepat pertumbuhan
- akar. Belahan batang pada bak persemaian disemaikan sedalam 1,5 - 2,5 cm dan
- jarak tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab dan
- sirkulasi udara baik, dengan menutup bak persemaian dengan lembar plastik
- tembus cahaya (bening).
- Stek batang nanas dibiarkan bertunas dan berakar. Tempat persemaian baru
- yang medianya disuburkan dengan pupuk kandang disiapkan. Campuran media
- berupa tanah halus, pasir dan pupuk kandang halus (1:1:1) atau pasir dengan
- pupuk kandang halus (1:1). Langkah terakhir adalah memindahtanamkan bibit
- nanas dari persemaian perkecambahan ke persemaian pembesaran bibit.
- 4) Pemeliharan Pembibitan
- Pemeliharaan pembibitan/persemaian penyiraman dilakukan secara berkala
- dijaga agar kondisi media tanam selalu lembab dan tidak kering supaya bibit tidak
- mati. Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dengan
- perbandingan kadar yang sudah ditentukan. Penjarangan dan pemberian
- pestisida dapat dilakukan jika diperlukan.
- 5) Pemindahan Bibit
- Pemindahan bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm atau
- berumur 3-5 bulan.
- TTG BUDIDAYA PERTANIAN
- Hal. 6/ 17
- Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
- Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
- 6.2. Pengolahan Media Tanam
- 1) Persiapan
- Penanaman nanas dapat dilakukan pada lahan tegalan atau ladang. Waktu
- persiapan dan pembukaan lahan yang paling baik adalah disaat waktu musim
- kemarau, dengan membuang pepohonan yang tidak diperlukan. Pengolahan
- tanah dapat dilakukan pada awal musim hujan. Derajat keasaman tanah perlu
- diperhatikan karena tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik pada pH sekitar
- 5,5. Jumlah bibit yang diperlukan untuk suatu lahan tergantung dari jenis nanas,
- tingkat kesuburan tanah dan ekologi pertumbuhannya.
- 2) Pembukaan Lahan
- Untuk membuka suatu lahan, perlu dilakukan: membuang dan membersihkan
- pohon-pohon atau batu-batuan dari sekitar lahan kebun ke tempat penampungan
- limbah pertanian. Mengolah tanah dengan dicangkul/dibajak dengan traktor
- sedalam 30-40 cm hingga gembur, karena, bisa berakibat fatal pada produksi
- tanaman. Biarkan tanah menjadi kering minimal selama 15 hari agar tanah benarbenar
- matang dan siap ditanami.
- 3) Pembentukan Bedengan
- Pembentukan bedengan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah
- untuk kedua kalinya yang sesuai dengan sistem tanam yang dipakai. Sistem
- petakan cukup dengan cara meratakan tanah, kemudian di sekililingnya dibuat
- saluran pemasukan dan pembuangan air. Sistem bedengan dilakukan dengan
- cara membuat bedengan-bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar bedengan 90-
- 150 cm atau variasi lain sesuai dengan sistem tanam. Tinggi petakan atau
- bedengan adalah antara 30-40 cm.
- 4) Pengapuran
- Derajat kemasaman tanah yang sesuai untuk tanaman nanas adalah 4,5-6,5.
- Pengapuran tanah dilakukan dengan Calcit atau Dolomit atau Zeagro atau bahan
- kapur lainnya dengan cara ditaburkan merata dan dicampurkan dengan lapisan
- tanah atas terutama tanah-tanah yang bereaksi asam (pH dibawah 4,5). Dosis
- kapur disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya berkisar antara 2-4 ton/ha.
- Bila tidak turun hujan, setelah pengapuran segera dilakukan pengairan tanah agar
- kapur cepat melarut.
- 5) Pemupukan
- Dalam penanaman nanas dilakukan pemberian pupuk kandang dengan dosis 20
- ton per hektar. Cara pemberian: dicampurkan merata dengan lapisan tanah atas
- atau dimasukkan per lubang tanam. Juga digunakan pupuk anorganik NPK dan
- TTG BUDIDAYA PERTANIAN
- Hal. 7/ 17
- Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
- Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
- urea. Nitrogen (N) sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, fosfor
- diperlukan selama beberapa bulan pada awal pertumbuhan sedangkan Kalium
- diperlukan untuk perkembangan buah, khususnya nanas. Pupuk urea
- penggunaannya dikombinasikan dengan perangsang pembungaan.
- 6.3. Teknik Penanaman
- 1) Penentuan Pola Tanam
- Pola tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis tanaman
- dengan waktu tertentu, dalam kurun waktu setahun. Dalam teknik penanaman
- nanas ada beberapa sistem tanam, yaitu: sistem baris tunggal atau persegi
- dengan jarak tanam 150 x 150 cm baik dalam maupun antar barisan; 90 x 30 cm
- jarak dalam barisan 30 cm, dan jarak antar barisan adalah 90 cm. Sistem baris
- rangkap dua dengan jarak tanam 60 x 60 cm, dan jarak antar barisan sebelah kiri
- dan kanan dari 2 barisan adalah 150 cm dan jarak tanam 45 x 30 cm, dan jarak
- antar barisan tanaman sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan tanaman adalah 90
- cm. Sistem baris rangkap tiga dengan jarak tanam 30 x 30 cm membentuk
- segitiga sama sisi dengan jarak antar barisan sebelah kiri/ kanan dari 3 barisan
- tanaman: 90 cm dan jarak tanam 40 x 30 cm dengan jarak antar barisan sebelah
- kiri/kanan dari 3 barisan adalah 90 cm serta sisitem baris rangkap empat dengan
- jarak 30 x 30 cm dan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 4 barisan
- tanaman 90 cm.
- 2) Pembuatan Lubang Tanam
- Pembuatan lubang tanam pada jarak tanam yang dipilih sesuai dengan sistem
- tanam. Ukuran lubang tanam: 30 x 30 x 30 cm. Untuk membuat lubang tanam
- digunakan pacul, tugal atau alat lain.
- 3) Cara Penanaman
- Penanaman yang baik dilakukan pada awal musim hujan. Langkah-langkah yang
- dilakukan: (1) membuat lubang tanam sesuai dengan jarak dan sistem tanam
- yang dipilih; (2) mengambil bibit nanas sehat dan baik dan menanam bibit pada
- lubang tanam yang tersedia masing-masing satu bibit per lubang tanam; (3) tanah
- ditekan/dipadatkan di sekitar pangkal batang bibit nanas agar tidak mudah roboh
- dan akar tanaman dapat kontak langsung dengan air tanah; (4) dilakukan
- penyiraman hingga tanah lembab dan basah; (5) penanaman bibit nanas jangan
- terlalu dalam, 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah agar bibit mudah
- busuk.
- TTG BUDIDAYA PERTANIAN
- Hal. 8/ 17
- Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
- Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
- 6.4. Pemeliharaan Tanaman
- 1) Penjarangan dan Penyulaman
- Penjarangan nanas tidak dilakukan karena tanaman nanas spesifik dan tidak
- berbentuk pohon. Kegiatan penyulaman nanas diperlukan, sebab ceding-ceding
- bibit nanas tidak tumbuh karena kesalahan teknis penanaman atau faktor bibit.
- 2) Penyiangan
- Penyiangan diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari rumput liar dan
- gulma pesaing tanaman nanas dalam hal kebutuhan air, unsur hara dan sinar
- matahari. Rumput liar sering menjadi sarang dari dan penyakit. Waktu
- penyiangan tergantung dari pertumbuhan rumput liar di kebun, namun untuk
- menghemat biaya penyiangan dilakukan bersamaan dengan kegiatan
- pemupukan.
- Cara penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput dengan
- tangan/kored/cangkul. Tanah di sekitar bedengan digemburkan dan ditimbunkan
- pada pangkal batang nanas sehingga membentuk guludan.
- 3) Pembubunan
- Pembubunan diperlukan dalam penanaman nanas, dilakukan pada tepi bedengan
- yang seringkali longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah
- dari selokan atau parit di sekeliling bedengan, agar bedengan menjadi lebih tinggi
- dan parit menjadi lebih dalam, sehingga drainase menjadi normal kembali.
- Pembubunan berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di
- permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman nanas berdiri kuat.
- 4) Pemupukan
- Pemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan dengan pupuk buatan.
- Pemupukan susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali sampai tanaman
- berbunga dan berbuah. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah:
- a) Pupuk NPK tablet (Pamafert)
- 1. Komposisi kandungan N-P2O5-K2O-MgO-CaO adalah 17-8-12-0-2+mikro
- 2. Bentuk pupuk berupa tablet, berat 4 gram setiap tablet
- 3. Dosisi anjuran satu tablet tiap tanaman
- b) Pupuk tunggal berupa campuran ZA, TSP, atau SP-36 dan KCl
- 1. Dosis anjuran 1: ZA 100 kg + TSP atau SP-36 60 kg + KCl 50 kg per hektar.
- Pupuk susulan diulang setiap 4 bulan sekali dengan dosis yang sama.
- 2. Dosis anjuran 2: mulai umur 3 bulan setelah tanam dipupuk dengan ZA 125
- kg atau urea 62,5 kg + TSP atau SP-36 75 kg/ha. Pada umur 6 bulan
- dipupuk kandang 10 ton/ha.
- TTG BUDIDAYA PERTANIAN
- Hal. 9/ 17
- Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
- Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
- Cara pemberian pupuk dibenamkan/dimasukkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm
- diantara barisan tanaman nanas, kemudian tutup dengan tanah. Cara lain:
- disemprotkan pada daun terutama pupuk Nitrogen dengan dosis 40 gram Urea
- per liter atau ± 900 liter larutan urea per hektar.
- 5) Pengairan dan Penyiraman
- Sekalipun tanaman nanas tahan terhadap iklim kering, namun untuk pertumbuhan
- tanaman yang optimal diperlukan air yan cukup. Pengairan /penyiraman dilakukan
- 1-2 kali dalam seminggu atau tergantung keadaan cuaca. Tanaman nanas
- dewasa masih perlu pengairan untuk merangsang pembungaan dan pembuahan
- secara optimal. Pengairan dilakukan 2 minggu sekali. Tanah yang terlalu kering
- dapat menyebabkan pertumbuhan nanas kerdil dan buahnya kecil-kecil. Waktu
- pengairan yang paling baik adalah sore dan pagi hari dengan menggunakan
- mesin penyemprot atau embrat.
- 7. HAMA DAN PENYAKIT
- 7.1. Hama
- 1) Penggerak buah (Thecla basilides Geyer)
- Ciri: kupu-kupu berwarna coklat dan kupu-kupu betina meletakkan telurnya pada
- permukaan buah, kemudian menetas menjadi larva; bentuk larva pada bagian
- tubuh atas cembung, bagian bawah datar dan tubuh tertutup bulu-bulu halus
- pendek. Gejala: menyerang buah dengan cara menggerek/melubangi daging
- buah; buah nanas yang diserang hama ini berlubang dan mengeluarkan getah,
- kemudian membusuk karena diikuti serangan cendawan atau bakteri.
- Pengendalian: (1) non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun serta
- membuang bagian tanaman yang terserang hama; (2) kimiawi dengan
- menyemprot insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Basudin 60 EC atau
- Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
- 2) Kumbang (Carpophilus hemipterus L.)
- Ciri: berupa kumbang kecil, berwarma coklat/hitam; larva berwarna putih
- kekuningan, berambut tipis, bentuk langsing berkaki 6. Gejala: menyerang
- tanaman nanas yang gluka sehingga bergetah dan busuk oleh mikroorganisme
- lain (cendawan dan bakteri). Pengendalian: dilakukan dengan menjaga
- kebersihan kebun dan pemberian insektisida.
- 3) Lalat buah (Atherigona sp.)
- Ciri: Lalat berukuran kecil, meletakkan telur pada bekas luka bagian buah,
- kemudian menjadi larva berwarna putih. Gejala: merusak/ memakan daging buah
- TTG BUDIDAYA PERTANIAN
- Hal. 10/ 17
- Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
- Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
- hingga menyebabkan busuk lunak. Pengendalian: (1) non kimiawi dengan
- menjaga kebersihan kebun, membuang buah yang terserang lalat buah; (2)
- kimiawi dengan cara disemprot insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti
- Thiodan 35 EC atau Basudin EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
- 4) Thrips (Holopothrips ananasi Da Costa Lima)
- Ciri: Tubuh thrips berukuran sangat kecil panjang sekitar 1,5 mm, berwarna
- coklat, dan bermata besar. Gejala: menyerang tanaman dengan cara menghisap
- cairan sel daun sehingga menimbulkan bintik-bintik berwarna perak; pada tingkat
- serangan yang berat menyebabkan pertumbuhan tanaman muda terhambat.
- Pengendalian: (1) secara non kimiawi dapat dilakukan dengan menjaga
- kebersihan kebun dan mengurangi ragam tanaman inang; (2) secara kimiawi
- dilakukan dengan penyemprotan insektisida: Mitac 200 EC atau Dicarol 25 SP
- pada konsentrasi yang dianjurkan.
- 5) Sisik (Diaspis bromeliae Kerne)
- Ciri: Serangga berukuran kecil diameter ± 2,5 mm, bulat dan datar, berwarna
- putih kekuningan/keabu-abuan, bergerombol menutupi buah dan daun, sehingga
- menyebabkan ukuran buah kecil dan pertumbuhan tanaman terhambat.
- Pengendalian: dapat disemprot dengan insektisida Decis 2,5 EC atau Curacron
- 500 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.
Kamis, 29 Januari 2009
khasiat dan cara penanaman buah nanas
Langganan:
Postingan (Atom)