Sabtu, 23 Januari 2010

sejarah ASEAN

ASEAN
(Association of South East Asian Nations)

A. Pengertian
ASEAN adalah kerjasama dan ikatan sesuai dengan kepentingan timbal-balik antara bangsa seregion, yaitu Asia Tenggara.

B. Latar Belakang ASEAN
Negara-negara yang termasuk dalam wilayah Asia Tenggara adalah Indonesia, Malaysia, Filiphina, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Laos. Letak Asia Tenggara ini sangat strategis, kekayaan alamnya sangat melimpah. Ini membuat bangsa lain menjadi iri dan ingin menguasainya. Buktinya sejak abad ke-15 bangsa Eropa sudah mulai mengacak-acak Asia Tenggara. Negara-negara yang dijajah tersebut akhirnya dapat melepaskan diri dari penjajahan. Mereka merasa senasib dan memiliki banyak persamaan. Persamaan-persamaan tersebut menimbulkan perasaan setia kawan. Akhirnya ada lima negara di wilayah Asia Tenggara sepakat untuk membentuk suatu organisasi. Kelima negara tersebut adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filiphina.
Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok oleh lima Negara Anggota, yaitu, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Brunei Darussalam bergabung pada tanggal 8 Januari 1984, Vietnam pada tanggal 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar pada tanggal 23 Juli 1997, dan Kamboja pada tanggal 30 April 1999.

Pada tanggal 5-8 Agustus 1967 kelima negara tersebut mengadakan pertemuan di tepi Pantai Bangsaem, Bangkok, Thailand. Pertemuan tersebut dihadiri oleh lima orang yang merupakan wakil dari lima negara.
Kelima orang tersebut adalah :
1. Adam Malik wakil dari Indonesia
2. Tun Abdul Razak wakil dari Malaysia
3. Thanat Khoman wakil dari Thailand
4. S. Rajaratman wakil dari Singapura
5. Narciso Ramos wakil dari Filiphina

C. Perkembangan Anggota ASEAN
Mula-mula anggota ASEAN hanya lima negara. Pada tanggal 7 Januari 1984 negara Brunai Darussalam menjadi anggota keenam ASEAN. Selanjutnya pada tanggal 28 Juli 1995 negara Vietnam menjadi anggota ketujuh ASEAN. Menyusul kemudian negara Laos dan Myanmar menjadi anggota kedelapan dan kesembilan ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997. Kamboja tidak mau ketinggalan, negara ini bergabung menjadi anggota kesepuluh ASEAN pada tanggal 16 Desember 1998. Pada saat ini, kesepuluh negara di Asia Tenggara itulah yang menjadi anggota ASEAN.

D. Arti Lambang ASEAN
Seperti halnya organisasi lainnya, ASEAN juga mempunyai lambang. Adapun lambang ASEAN dilukiskan sebagai berikut :
1. Lingkaran mengandung arti kesatuan ASEAN. Dalam logo ASEAN terdapat dua buah lingkaran. Lingkaran luar berwarna biru melambangkan perdamaian dan stabilitas. Lingkaran dalam berwarna putih melambangkan kesucian dan ketulusan.
2. Batang padi berjumlah sepuluh melambangkan jumlah anggota ASEAN. Warna kuning padi tersebut melambangkan kemakmuran.
3. Tulisan ASEAN dan lingkaran lambang berwarna biru melambangkan persahabatan.
4. Warna dasar merah melambangkan keteguhan dan kedinamisan.

E. Tujuan ASEAN
Dalam Deklarasi ASEAN dicantumkan bahwa maksud dari tujuan perhimpunan adalan sebagai berikut :
1.) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan persahabatan untuk memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
2.) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menhormati keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antara negara-negara di kawasan ini serta mematuhi prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
3.) Meningkatkan kerjasama yang aktif serta saling membantu antara satu dengan yang lain di dalam memecahkan masalah-masalah kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik ilmu pengetahuan, dan administrasi.
4.) Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian dalam bidang-bidang pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.
5.) Bekerjasama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian serta industri, perluasan perdagangan komoditi internasional, perbaikan saran-sarana pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan taraf hidup rakyat-rakyat mereka.
6.) Meningkatkan studi-studi tentang Asia Tenggara.
7.) Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan organisasi internasional dan regional yang ada dan bertujuan serupa, dan untuk menjajaki segala kemungkinan untuk saling bekerjasama secara lebih erat satu dengan yang lain.

F. Struktur ASEAN
1. Sebelum Konferensi Tingkat Tinggi Pertama Di Bali 1976
Untuk memperlancar hubungan, kelima negara tersebut membentuk ASEAN dengan struktur :
a) Sidang Tahunan Para Menteri
Sidang ini merupakan sidang tertinggi yang dihadiri oleh para Menteri Luar Negeri negara-negara ASEAN yang diadakan sidang khusus menteri luar negeri kelima negara anggota.
b) Standing Committee
Komite ini merupakan senuah badan yang bersidang di antara dua sidang menteri-menteri luar negeri ASEAN untuk menangani persoalan-persoalan yang memerlukan keputusan para menteri. Badan ini dipimpin oleh menteri luar negeri dari negara tempat sidang bersangkutan dan akan diadakan pada tahun berikutnya serta beranggotakan para duta besar negara-negara anggota ASEAN di negara tersebut.
c) Komite-komite Tetap dan Komite-komite Khusus
d) Sekretariat Nasional ASEAN pada setiap ibukota negara-negara anggota ASEAN.

2. Sesudah Konferensi Tingkat Tinggi Bali 1976
Dalam KTT kedua di Kuala Lumpur pada bulan Agustus 1977 disepakati dan disahkan struktur organisasi ASEAN sebagai berikut :
a) Pertemuan Para Kepala Pemerintahan (summit meeting) yang merupakan otoritas atau kekuasaan tertinggi di dalam ASEAN
b) Sidang tahunan Para Menteri-Menteri Ekonomi. Sidang ini diselenggarakan setahun dua kali
c) Sidang Para Menteri lainnya (non ekonomi). Sidang ini merumuskan kebijakan-kebijakan yang menyangkut bidangnya masing-masing.
d) Standing Committee. Badan ini bertugas seperti sebelum KTT I di Bali yang membuat keputusan-keputusan dan menjalankan tugas-tugas perhimpunan di antara dua buah Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN.
e) Komite-komite. Dalam komite ini ada dua bidang yaitu bidang ekonomi dan bidang nonekonomi.

3. Sekretariat ASEAN
Pembentukan Sekretariat ASEAN memiliki latar belakang. Kebutuhan akan suatu Sekretariat Tetap yang akan mengkoordinasi segala kegiatan ASEAN mulai dirasakan setelah Perhimpunan ASEAN berusia enam tahun, yakni ketika para menteri luar negeri ASEAN bertemu di Pattaya, Thailand, bulan April 1973. Untuk mewujudkan gagasan tersebut, dibentuklah suatu panitia khusus yang terdidi dari Sekjen ASEAN (sekarang Dirjen) dari kelima negara ASEAN guna membicarakan dan merumuskannya.
Dalam sidang ke VII para Menlu ASEAN di Kuala Lumpur tahun 1975, rumusan struktur Sekretariat ASEAN yang telah diubah dan disederhanakan disetujui olaeh sidang dengan membubuhkan paraf di atas konsep tersebut.
Rumusan konsep tersebut kemudian dibawa ke Bali untuk secara resmi ditandatangani para Menlu negara-negara ASEAN dengan disaksikan para kepala pemerintahan ASEAN yang sedang mengadakan KTT Pertama di Bali 1976. dokumen persetujuan ini kemudian dikenal dengan sebutan Agreement on the Establishment of the ASEAN Secretariate yang antara lain menyatakan bahwa tempat kedudukan Sekretariat ASEAN berada di Jakarta, Ibukota negara Republik Indonesia.

2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum ananda...tugasnya dah bunda koreksi, nice postingan n rapi benget, good job ya, terima kasih karena sudah menyelesaikan tugas bunda tepat pada waktunya, Semoga Allah menjadikan ananda siswa yang berprestasi dan memilki akhlakul Karimah. amin

    BalasHapus
  2. lumayan bagus juga
    tp halaman templet.a kurang cocok tu :)

    BalasHapus